Percepatan proyek Jalan Tol Trans Sumatera untuk ruas
Bakauheni-Palembang terus menjadi konsen pemerintah. Namun saat ini,
proyek ini masih terkendala pembebasan lahan.
Sore tadi di kantor Kementerian BUMN berlangsung rapat yang membahas khusus soal Tol Trans Sumatera.
Hadir dalam acara ini selain Menteri BUMN Rini Soemarno juga hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, dan Perwakilan Pemda Sumatera Selatan dan Lampung.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pihaknya sebagai kontraktor proyek sudah siap melaksanakan konstruksi, namun untuk bisa melaksanakan konstruksi secara besar-besaran masih terkendala pembebasan lahan.
"Yang dimasalahkan di sini ini pembebasan lahan belum selesai. Kita hanya ditugasi untuk investasi. Kendalanya masalah pembebasan lahan," kata Putra usai menghadiri rapat di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (19/8/2015).
Ia mengatakan, masalah pembebasan lahan merupakan persoalan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Ia mengatakan, saat ini proses pemebasan lahan sepanjang 300 km di sisi selatan masih jalan terus namun belum 100%. Saat ini untuk jalur Palembang Indralaya hampir 7 km sudah selesai dibebaskan.
Putra mengatakan, dalam pertemuan sore tadi belum ada hasilkan keputusan, namun didorong agar masalah pembebasan lahan bisa segera selesai. Presiden Jokowi mendesak agar proyek ini bisa tuntas 2018.
"Karena berlarut terus, makanya ini kita dipanggil ke sini. Kalau soal PP (Peraturan Pemerintah) penugasan Hutama Karya belum keluar itu tanya ke PU sama Agraria. Mereka juga kan yang selesaikan pembebasan lahan. Kalau kita kontraktor sudah siap. Bahkan alat berat kita sudah di lapangan. Kalau kita siap bangun. Alatnya sudah di lokasi," katanya.
Sementara itu Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, memang masih ada perdebatan soal percepatan proses pembebasan lahan. Ia berharap proses pembebasan lahan juga harus dibarengi dengan proses pembangunan konstruksi, agar proyek bisa cepat selesai.
"Saya ingatkan soal pembebasan lahan momentum dan trust. Masyarakat harus tahu dulu proyeknya ini bahwa ini program negara, harus segera dibayarkan lahan dibebaskan, setelah lahan bebas, harus segera dibangun, jangan ditunda-tunda. Jadi kalau lahan sudah dibebaskan tapi proyek nggak jalan masyarakat tak percaya, akhirnya pembebasan lahan jadi susah," kata Ferry.
Ia mengatakan, saat ini pembebasan lahan yang sudah rampung 100% adalah seksi I di jalur Bakauheni. Namun Ferry mengingatkan kontraktor Hutama Karya harus bersikap tepat dalam menghadapi persoalan di lapangan.
"Kalau Hutama Karya menaruh alat berat di lahan itu salah, masak lahan belum bebas sudah menaruh alat berat, itu gila namanya," kata Ferry.
Sebelumnya Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk Tol Trans Sumatera yang dalam waktu singkat bisa selesai dalam 3 tahun adalah proyek Tol Bakauheni-Bandar-Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBBPT) sepanjang 434 Km. Namun Basuki yang paling mungkin cepat tuntas adalah Tol Bakauheni-Bandar-Lampung-Palembang 373,4 km yang bisa tuntas 2018.
Basuki mengatakan Tol Bakauheni-Palembang hanya salah satu bagian dari Tol Trans Sumatera. Selain itu, ada ruas tol lainnya yang sekarang sedang dikerjakan oleh BUMN yaitu Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Ia mengatakan, pemerintah terus bekerja menyelesaikan proyek ini, saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 120 km. Tol ini akan dilengkapi dengan jalur kereta api.
Komitmen Presiden Jokowi pun sangat kuat untuk mempercepat proyek ini dan proyek tol lainnya. Tol ini di-groundbreaking oleh Presiden Jokowi pada 30 April 2015.
sumber : http://finance.detik.com/read/2015/08/19/203332/2996040/4/tol-trans-sumatera-ruas-bakauheni-palembang-terkendala-lahan
Sore tadi di kantor Kementerian BUMN berlangsung rapat yang membahas khusus soal Tol Trans Sumatera.
Hadir dalam acara ini selain Menteri BUMN Rini Soemarno juga hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, dan Perwakilan Pemda Sumatera Selatan dan Lampung.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pihaknya sebagai kontraktor proyek sudah siap melaksanakan konstruksi, namun untuk bisa melaksanakan konstruksi secara besar-besaran masih terkendala pembebasan lahan.
"Yang dimasalahkan di sini ini pembebasan lahan belum selesai. Kita hanya ditugasi untuk investasi. Kendalanya masalah pembebasan lahan," kata Putra usai menghadiri rapat di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (19/8/2015).
Ia mengatakan, masalah pembebasan lahan merupakan persoalan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Ia mengatakan, saat ini proses pemebasan lahan sepanjang 300 km di sisi selatan masih jalan terus namun belum 100%. Saat ini untuk jalur Palembang Indralaya hampir 7 km sudah selesai dibebaskan.
Putra mengatakan, dalam pertemuan sore tadi belum ada hasilkan keputusan, namun didorong agar masalah pembebasan lahan bisa segera selesai. Presiden Jokowi mendesak agar proyek ini bisa tuntas 2018.
"Karena berlarut terus, makanya ini kita dipanggil ke sini. Kalau soal PP (Peraturan Pemerintah) penugasan Hutama Karya belum keluar itu tanya ke PU sama Agraria. Mereka juga kan yang selesaikan pembebasan lahan. Kalau kita kontraktor sudah siap. Bahkan alat berat kita sudah di lapangan. Kalau kita siap bangun. Alatnya sudah di lokasi," katanya.
Sementara itu Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, memang masih ada perdebatan soal percepatan proses pembebasan lahan. Ia berharap proses pembebasan lahan juga harus dibarengi dengan proses pembangunan konstruksi, agar proyek bisa cepat selesai.
"Saya ingatkan soal pembebasan lahan momentum dan trust. Masyarakat harus tahu dulu proyeknya ini bahwa ini program negara, harus segera dibayarkan lahan dibebaskan, setelah lahan bebas, harus segera dibangun, jangan ditunda-tunda. Jadi kalau lahan sudah dibebaskan tapi proyek nggak jalan masyarakat tak percaya, akhirnya pembebasan lahan jadi susah," kata Ferry.
Ia mengatakan, saat ini pembebasan lahan yang sudah rampung 100% adalah seksi I di jalur Bakauheni. Namun Ferry mengingatkan kontraktor Hutama Karya harus bersikap tepat dalam menghadapi persoalan di lapangan.
"Kalau Hutama Karya menaruh alat berat di lahan itu salah, masak lahan belum bebas sudah menaruh alat berat, itu gila namanya," kata Ferry.
Sebelumnya Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk Tol Trans Sumatera yang dalam waktu singkat bisa selesai dalam 3 tahun adalah proyek Tol Bakauheni-Bandar-Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBBPT) sepanjang 434 Km. Namun Basuki yang paling mungkin cepat tuntas adalah Tol Bakauheni-Bandar-Lampung-Palembang 373,4 km yang bisa tuntas 2018.
Basuki mengatakan Tol Bakauheni-Palembang hanya salah satu bagian dari Tol Trans Sumatera. Selain itu, ada ruas tol lainnya yang sekarang sedang dikerjakan oleh BUMN yaitu Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Ia mengatakan, pemerintah terus bekerja menyelesaikan proyek ini, saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 120 km. Tol ini akan dilengkapi dengan jalur kereta api.
Komitmen Presiden Jokowi pun sangat kuat untuk mempercepat proyek ini dan proyek tol lainnya. Tol ini di-groundbreaking oleh Presiden Jokowi pada 30 April 2015.
sumber : http://finance.detik.com/read/2015/08/19/203332/2996040/4/tol-trans-sumatera-ruas-bakauheni-palembang-terkendala-lahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar