Pemerintah menyatakan pembangunan tol Trans Sumatera bakal
menggandeng sejumlah perusahaan konstruksi untuk membantu Hutama Karya.
Sejumlah perusahaan itu ialah Jasa Marga, Waskita Karya, dan Wijaya
Karya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pengerjaan secara keroyokan ini bertujuan proses penyelesaian proyek lebih cepat. Pemerintah memperkirakan penyelesaian tol Sumatera ini di 2018.
"Ini dilakukan mengingat jaraknya cukup jauh. Sehingga supaya pembangunan cepat, dibagi per seksi," ujarnya saat ditemui di kantor presiden, Jakarta, Senin (16/3).
Rini yakin pembangunan tol ini bakal berjalan lancar. Pasalnya, dari segi pembiayaan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema pendanaan termasuk menggandeng investor swasta.
Dia mencontohkan untuk ruas Bakauheni-Tanjung Api Api telah disiapkan dana sekitar Rp 50 triliun. "Jadi secara neraca cukup kuat," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggarkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014 untuk percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
Program pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung sampai dengan 2025. Tol ini terdiri dari 23 ruas dan melewati 9 provinsi sepanjang 2.628 Km dengan rincian koridor utama 1.833 Km dan koridor pendukung 770 Km serta ruas Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim 25 Km.
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan ada alasan khusus mengapa pemerintah ngotot meneruskan megaproyek Tol Trans Sumatera. Dari hitungan awal, sudah jelas jalan bebas hambatan di Bumi Andalas tidak terlalu menguntungkan.
Akan tetapi, Dahlan mengingatkan bahwa negara-negara maju mencapai perkembangan ekonomi signifikan selepas ada jaringan jalan tol.
"Amerika menjadi booming setelah jaringan jalan tol jadi. Itu dicopy oleh Tiongkok, sekarang seluruh jalan tol di Tiongkok sudah menghubungkan hingga level kabupaten. Itu dari Tailen sampai Senyang," ujarnya.
sumber : http://www.merdeka.com/uang/selain-hk-pemerintah-gandeng-3-bumn-lain-bangun-tol-trans-sumatera.html
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pengerjaan secara keroyokan ini bertujuan proses penyelesaian proyek lebih cepat. Pemerintah memperkirakan penyelesaian tol Sumatera ini di 2018.
"Ini dilakukan mengingat jaraknya cukup jauh. Sehingga supaya pembangunan cepat, dibagi per seksi," ujarnya saat ditemui di kantor presiden, Jakarta, Senin (16/3).
Rini yakin pembangunan tol ini bakal berjalan lancar. Pasalnya, dari segi pembiayaan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema pendanaan termasuk menggandeng investor swasta.
Dia mencontohkan untuk ruas Bakauheni-Tanjung Api Api telah disiapkan dana sekitar Rp 50 triliun. "Jadi secara neraca cukup kuat," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggarkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014 untuk percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
Program pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung sampai dengan 2025. Tol ini terdiri dari 23 ruas dan melewati 9 provinsi sepanjang 2.628 Km dengan rincian koridor utama 1.833 Km dan koridor pendukung 770 Km serta ruas Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim 25 Km.
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan ada alasan khusus mengapa pemerintah ngotot meneruskan megaproyek Tol Trans Sumatera. Dari hitungan awal, sudah jelas jalan bebas hambatan di Bumi Andalas tidak terlalu menguntungkan.
Akan tetapi, Dahlan mengingatkan bahwa negara-negara maju mencapai perkembangan ekonomi signifikan selepas ada jaringan jalan tol.
"Amerika menjadi booming setelah jaringan jalan tol jadi. Itu dicopy oleh Tiongkok, sekarang seluruh jalan tol di Tiongkok sudah menghubungkan hingga level kabupaten. Itu dari Tailen sampai Senyang," ujarnya.
sumber : http://www.merdeka.com/uang/selain-hk-pemerintah-gandeng-3-bumn-lain-bangun-tol-trans-sumatera.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar