Pemerintah melalui Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) melakukan penguatan konektivitas
untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol trans Sumatra. Pembangunan
infrastruktur jalan yang menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini,
merupakan solusi untuk mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)
Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus
seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat
Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang.
Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan
stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik
melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang
oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah
mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya -
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya -
Sumber : http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
PT Jasa Marga Tbk (Persero)
menyatakan, kesiapannya untuk membidik sebagian ruas tol Trans Sumatera antara
Lampung hingga Palembang sepanjang 373,4 kilometer bersama PT Hutama Karya.
?Jasa Marga akan mengerjakan jalan tol yang ruasnya berada di tengah antara
Bakauheni hingga Palembang. Bakahueni -Terbanggi Besar digarap Hutama Karya.
Sedangkan Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dikerjakan Jasa
Marga," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Adityawarman, disela sela
acara desiminasi Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014, di Novotel
Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (30/7).
Dikatakanya, progres pengerjaanya sejauh ini untuk Bakahueni -Terbanggi Besar dengan panjang sekitar 150 kilometer, sudah masuk tahap konstruksi pararel dengan pembebasan lahan. Sementara tahap dua yang rencananya dari Terbanggi Besar- Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 140 kilometer, masih menunggu Perpres untuk calon investor dari pemerintah. "Kebutuhan invetasi untuk pemangunan tahap dua ini diperkirakan sekitar Rp 10 triliun," kata dia, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Dijelaskan Adityawarman, jaringan Tol Trans Sumatera sisi Lampung - Sumatera Selatan yang sebelumnya dirancang hanya dibangun dari Bakauheni - Palembang 373,4 km akan diperpanjang hingga Tanjung Api-Api. Dengan perubahan ini, maka akan ada tambahan sepanjang 60 kilometer, sehingga Pelabuhan Bakauheni akan terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan total panjang 434 km. "Untuk Palembang-Tanjung Api-api sudah ada peminat yang mengusulkan. Nanti tol itu akan terhubung antara Bakauheni - Palembang - Bagansiapi-api," ungkapnya.
Pembangunan jalan tol Tran Sumatera tersebut, kata dia, terintegrasi dengan seluruh konsep pengembangan kawasan MBBPT, meliputi pengembangan pelabuhan Merak dan Bakauheni, delapan kawasan ekonomi potensial, empat kawasan industri, dan dua kawasan ekonomi khusus yakni Tanjung Api-Api dan Tanjung Lesung.
Secara keseluruhan, ruas tol yang dibangun secara bersama dengan BUMN Konstruksi tersebut layak secara ekonomi, tetapi tidak layak secara finansial.
Menurutnya, ditinjau dari sisi kelayakan finansial proyek itu kurang memadai dengan perkiraan trafik pada ruas tol Bakahueni - Palembang ini, hanya sekitar 6.000 kendaraan per hari dan dari jumlah itu tidak semua akan menggunakan jalan tol. Hal inilah yang menjadi kendala dalam perhitungan yang dilakukan investor. "Walau begitu, ada potensi lain, seperti rencana pemerintah untuk menambah kapal dan meningkatkan tonase kapal penyeberangan dalam proyek tol laut yang diharapkan mampu mendongkrak lalu lintas," tukasnya.
Dia memperkirakan pada 2016, trafik untuk ruas tol Bakauheni - Lampung bisa berada di atas 10 ribu per hari, jika tol laut bisa efektif berjalan sehingga harapan trafik bisa menjadi 12 ribu per hari, akan tercapai. "Dengan beberapa rencana ini, diperkirakan kelayakan investasi bisa masuk," sambung dia.
Terlebih, pemerintah sudah menyempurnakan urusan pembebasan tanah. Nantinya, berdasarkan UU Pengadaan Lahan yang baru, pengadaan lahan dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui anggaran APBN, baik dari sisi operasional maupun biaya ganti rugi. "Dengan dikerjakan pemerintah, berarti ada target, sehingga kalau anggaran sudah disiapkan harus dibelanjakan. Dengan begitu bisa membantu percepatan penyediaan lahan khususnya jalan tol," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Moch Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk membangun Tol Trans Sumatera tersebut, pemerintah sudah membentuk konsorsium yang dipimpin PT Hutama Karya dengan anggota PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk.
Basuki mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah cukup untuk mendukung pembangunan tersebut mencakup Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah diberikan pemerintah kepada masing-masing BUMN tersebut kecuali Jasa Marga. "Sejauh ini dana untuk pembebasan lahan yang telah dikeluarjan dari APBN sebesar Rp 20 miilar, dan ditargetkan dapat selesai pada 2018," pungkasnya. –
Dikatakanya, progres pengerjaanya sejauh ini untuk Bakahueni -Terbanggi Besar dengan panjang sekitar 150 kilometer, sudah masuk tahap konstruksi pararel dengan pembebasan lahan. Sementara tahap dua yang rencananya dari Terbanggi Besar- Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 140 kilometer, masih menunggu Perpres untuk calon investor dari pemerintah. "Kebutuhan invetasi untuk pemangunan tahap dua ini diperkirakan sekitar Rp 10 triliun," kata dia, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Dijelaskan Adityawarman, jaringan Tol Trans Sumatera sisi Lampung - Sumatera Selatan yang sebelumnya dirancang hanya dibangun dari Bakauheni - Palembang 373,4 km akan diperpanjang hingga Tanjung Api-Api. Dengan perubahan ini, maka akan ada tambahan sepanjang 60 kilometer, sehingga Pelabuhan Bakauheni akan terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan total panjang 434 km. "Untuk Palembang-Tanjung Api-api sudah ada peminat yang mengusulkan. Nanti tol itu akan terhubung antara Bakauheni - Palembang - Bagansiapi-api," ungkapnya.
Pembangunan jalan tol Tran Sumatera tersebut, kata dia, terintegrasi dengan seluruh konsep pengembangan kawasan MBBPT, meliputi pengembangan pelabuhan Merak dan Bakauheni, delapan kawasan ekonomi potensial, empat kawasan industri, dan dua kawasan ekonomi khusus yakni Tanjung Api-Api dan Tanjung Lesung.
Secara keseluruhan, ruas tol yang dibangun secara bersama dengan BUMN Konstruksi tersebut layak secara ekonomi, tetapi tidak layak secara finansial.
Menurutnya, ditinjau dari sisi kelayakan finansial proyek itu kurang memadai dengan perkiraan trafik pada ruas tol Bakahueni - Palembang ini, hanya sekitar 6.000 kendaraan per hari dan dari jumlah itu tidak semua akan menggunakan jalan tol. Hal inilah yang menjadi kendala dalam perhitungan yang dilakukan investor. "Walau begitu, ada potensi lain, seperti rencana pemerintah untuk menambah kapal dan meningkatkan tonase kapal penyeberangan dalam proyek tol laut yang diharapkan mampu mendongkrak lalu lintas," tukasnya.
Dia memperkirakan pada 2016, trafik untuk ruas tol Bakauheni - Lampung bisa berada di atas 10 ribu per hari, jika tol laut bisa efektif berjalan sehingga harapan trafik bisa menjadi 12 ribu per hari, akan tercapai. "Dengan beberapa rencana ini, diperkirakan kelayakan investasi bisa masuk," sambung dia.
Terlebih, pemerintah sudah menyempurnakan urusan pembebasan tanah. Nantinya, berdasarkan UU Pengadaan Lahan yang baru, pengadaan lahan dikerjakan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui anggaran APBN, baik dari sisi operasional maupun biaya ganti rugi. "Dengan dikerjakan pemerintah, berarti ada target, sehingga kalau anggaran sudah disiapkan harus dibelanjakan. Dengan begitu bisa membantu percepatan penyediaan lahan khususnya jalan tol," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Moch Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk membangun Tol Trans Sumatera tersebut, pemerintah sudah membentuk konsorsium yang dipimpin PT Hutama Karya dengan anggota PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk.
Basuki mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah cukup untuk mendukung pembangunan tersebut mencakup Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah diberikan pemerintah kepada masing-masing BUMN tersebut kecuali Jasa Marga. "Sejauh ini dana untuk pembebasan lahan yang telah dikeluarjan dari APBN sebesar Rp 20 miilar, dan ditargetkan dapat selesai pada 2018," pungkasnya. –
Sumber : http://radarpena.com/read/2015/07/31/21592/24/2/Tol-Sumatera-Tahap-II-Telan-Rp-10-T#sthash.KEduRzEb.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki, seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at: http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar