Sabtu, 12 September 2015

Kereta Sumatera

Pemerintah berencana membangun rel kereta sepanjang 1.399 km dengan nilai Rp 41,12 triliun di Sumatera. Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari rel yang sudah ada di Sumatera sepanjang 111 km.

sumber ; http://finance.detik.com/read/2015/09/04/101022/3009816/4/2/lebih-penting-dari-kereta-cepat-ini-proyek-kereta-luar-jawa#bigpic

Senin, 07 September 2015

Jokowi: Progress-nya Luar Biasa, Tol Trans Sumatera Sudah Selesai 8,5 KM

Jokowi: Progress-nya Luar Biasa, Tol Trans Sumatera Sudah Selesai 8,5 KM



Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan, tepat pukul 10.30 WIB, Minggu (6/9/2015), meninjau progress pembangunan tol Trans Sumatera yang dimulai titik Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.

Usai meninjau pembangunan mega proyek tol Trans Sumatera, Jokowi mengungkapkan, kondisi lokasi pengerjaan tergolong rawa.
Namun, ia mengapresiasi progres pembangunan Tol Trans Sumatera yang telah selesai sepanjang 8.5 Kilometer.
"Progressnya, menurut saya sudah luar biasa, sudah masuk pengerjaan sepanjang 8.5 kilometer. Prediksi memasuki 2018 akhir, sudah selesai," ungkap Jokowi.

Setelah ini, Jokowi beserta rombongan akan bertolak ke Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2015/09/06/jokowi-progress-nya-luar-biasa-tol-trans-sumatera-sudah-selesai-85-km

PT Hutama Karya (HK) masih menunggu revisi peraturan presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang penugasan pembangunan ruas Tol Sumatera. Revisi perpres tersebut memungkinkan Hutama Karya menggarap empat ruas tambahan dari empat ruas penugasan Tol Sumatera yang akan dikerjakan BUMN konstruksi itu.

“Perpres 100 itu selain direvisi, juga akan ditambah empat ruas. Sebab pemerintah menginginkan jalur tol dari Bakauheni sampai Palembang bisa selesai pada 2018,” ujar Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra di Jakarta.

Dia mengatakan, tambahan empat ruas tersebut antara lain ruas Terbanggi Besar sampai Kayu Kagung Kayu meliputi Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 km) dan Pematang Panggang-Kayu Agung (85 km). Satu ruas lainnya masing-masing ruas Palembang-Tanjung Api-api (80 km) dan Tebing Tinggi Kisaran (60 km).

“Dari Terbanggi Besar sampai Kayu Agung itu dua ruas, satu ruas lagi untuk Palembang-Tanjung Api-api dan Tebing Tinggi-Kisaran. Itu tambahan konsep perpres yang saat ini sedang digodok,” terangnya.

Ngurah Putra menambahkan, penugasan kepada BUMN Hutama Karya mengingat, investor lain tak memiliki ketertarikan menggarap ruas-ruas tol tersebut.

“Karena memang tak menarik buat investor, namun bermanfaat menubuhkan wilayah dan kawasan di sana. Makanya, ada Penyertaan Modal Negara yang kami harapkan bisa terus menyokong pendanaan dalam rangka penugasan ruas tol Sumatera tersebut,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono mengatakan, tol Sumatera akan dikerjakan keroyokan dari arah selatan dengan titik-titik prioritas.

“Setelah itu dari Utara melalui Medan, Pekan Baru bisa tersambung. Dari arah selatan dimulai terlebih dahulu mengingat ada ASEAN Games yang dihelat di sana,” ujarnya.

Pemerintah saat ini telah menugasi BUMN Hutama Karya membangun empat ruas tol trans Sumatera diantaranya Medan-Binjai sepanjang 15,8 km, Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km), Palembang-Indralaya (22 km) serta Pekan Baru-Dumai (135 km).

Dari empat ruas penugasan tersebut, tiga ruas diantaranya telah memenuhi persyaratan pengerjaan kontruksi maupun hak konsesi melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) masing-masing untuk ruas Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar serta Palembang-Indralaya.

source: http://ekbis.sindonews.com/read/1041389/34/hk-tunggu-revisi-perpres-penugasan-tol-sumatera-1441558487

HK Tunggu Revisi Perpres Penugasan Tol Sumatera



PT Hutama Karya (HK) masih menunggu revisi peraturan presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang penugasan pembangunan ruas Tol Sumatera. Revisi perpres tersebut memungkinkan Hutama Karya menggarap empat ruas tambahan dari empat ruas penugasan Tol Sumatera yang akan dikerjakan BUMN konstruksi itu.
HK Tunggu Revisi Perpres Penugasan Tol Sumatera
“Perpres 100 itu selain direvisi, juga akan ditambah empat ruas. Sebab pemerintah menginginkan jalur tol dari Bakauheni sampai Palembang bisa selesai pada 2018,” ujar Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra di Jakarta.

Dia mengatakan, tambahan empat ruas tersebut antara lain ruas Terbanggi Besar sampai Kayu Kagung Kayu meliputi Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 km) dan Pematang Panggang-Kayu Agung (85 km). Satu ruas lainnya masing-masing ruas Palembang-Tanjung Api-api (80 km) dan Tebing Tinggi Kisaran (60 km).

“Dari Terbanggi Besar sampai Kayu Agung itu dua ruas, satu ruas lagi untuk Palembang-Tanjung Api-api dan Tebing Tinggi-Kisaran. Itu tambahan konsep perpres yang saat ini sedang digodok,” terangnya.

Ngurah Putra menambahkan, penugasan kepada BUMN Hutama Karya mengingat, investor lain tak memiliki ketertarikan menggarap ruas-ruas tol tersebut.

“Karena memang tak menarik buat investor, namun bermanfaat menubuhkan wilayah dan kawasan di sana. Makanya, ada Penyertaan Modal Negara yang kami harapkan bisa terus menyokong pendanaan dalam rangka penugasan ruas tol Sumatera tersebut,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono mengatakan, tol Sumatera akan dikerjakan keroyokan dari arah selatan dengan titik-titik prioritas.

“Setelah itu dari Utara melalui Medan, Pekan Baru bisa tersambung. Dari arah selatan dimulai terlebih dahulu mengingat ada ASEAN Games yang dihelat di sana,” ujarnya.

Pemerintah saat ini telah menugasi BUMN Hutama Karya membangun empat ruas tol trans Sumatera diantaranya Medan-Binjai sepanjang 15,8 km, Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km), Palembang-Indralaya (22 km) serta Pekan Baru-Dumai (135 km).

Dari empat ruas penugasan tersebut, tiga ruas diantaranya telah memenuhi persyaratan pengerjaan kontruksi maupun hak konsesi melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) masing-masing untuk ruas Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar serta Palembang-Indralaya.

source: http://ekbis.sindonews.com/read/1041389/34/hk-tunggu-revisi-perpres-penugasan-tol-sumatera-1441558487

Evaluasi JTTS Kembali Dibahas

Tim percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel)–Terbanggibesar, Lampung Tengah (Lamteng), kembali melakukan pertemuan di Jakarta. Pembahasan evaluasi kelanjutan pembangunan megaproyek yang dilakukan di Kementerian BUMN ini dipimpin oleh para deputi. Yakni deputi BUMN, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan direktur pengadaaan tanah agraria. Lalu diikuti oleh lima perusahaan BUMN yang terlibat dalam pengerjaan tol.
Hasilnya, sesuai yang disampaikan Ketua Tim I Persiapan Pembangunan JTTS Adeham saat dihubungi semalam bahwa evaluasi pada pertemuan yang lalu terkait pengecekan ruas 1 km tol Bakauheni masuk ketahap pengkajian.
Kedua, tahap pembangunan tol yang berada di Sabah Balau, Lampung Selatan. Dilokasi tersebut akan dilakukan pengecekan terhadap ruas 1,15 km.
Karena pada lokasi tersebut sudah dapat diumumkan kepada masyarakat dan sudah dilakukan validasi data-data luas tanah dan ganti rugi yang akan diserahkan ke tim apresial untuk dinilai.
”Jadi tinggal kita serahkan ke tim apresia. Termasuk tanah PTPN 7 di 0,975 km. Masyarakat juga sudah kita sampaikan atas hal ini. Jadi, pengumuman apresial nanti secara kesemuanya disampaikan setelah semuanya dinyatakan tuntas,” kata dia.
karena, yang akan disampaikan oleh tim apresial bukan hanya bangunan dan tanah. Juga termasuk tanaman tumbuh yang dilakukan pembebasan.
Kemudian, kata dia, di Lampung Tengah pemindahan kuburan, di Pesawaran pemindahan sekolah, dan masjid sedang dilakukan percepatan untuk menyediakan tanah pengganti.
”Ini kan tugas Ketua Tim II Tauhidi, tapi beliau saat ini sudah menjadi Pj Bupati, jadi dirangkap oleh saya. Nanti akan dikoordinasikan dengan lurah dan camat setempat untuk segera mungkin mencari tanah pengganti. Jadi kalau yang lama 8 ribu meter, ya harus segitu nggak boleh kurang,” katanya.
Ditambahkanya, pertemuan kemarin tersebut akan dilanjutkan pada pekan depan untuk mengevaluasi sejauh mana intruksi yang dievaluasi kemarin dijalankan oleh tim.
”Karena kementrian PU sudah siap melakukan ganti rugi tanah dan lahan perkebunan milik masyarakat yang dibebaskan,” pungkasnya.
    Terpisah, Adhi Beyond Construction yang mendapatkan ruas pembangunan di 80-110 STA atau di wilayah Lampung Tengah dan Pesawaran masih menunggu lahan tersebut dibebaskan.
    ”Kami disini sudah siap bekerja. Ini masih penlok, jadi kami tunggu pembebasan lahanya agar dapat dikerjakan. Kalau sepakat sepertinya sudah, tapi kan tinggal pembayaran dan pencarian lahanya. Seperti sekolahan, kuburan dan rumah-rumah warga,” kata staf kontraktor Soni Wijayanto.

Minggu, 06 September 2015

Pengerjaan Tol sumatera Memasuki Pengerjaan Base A

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel)–Terbanggibesar, Lampung Tengah (Lamteng), memasuki bagian base A atau persiapan pengerasan jalan. Persisnya terletak di penlok (penentuan lokasi) satu, dari titik  77+100 sampai 80+000 ruas Sabahbalau, Lamsel. Sepanjang 300 meter dari total keseluruhan 2.900 meter telah dilakukan pengerasan median jalan dengan batu split.
Di Bakauheni, Lamsel juga sudah on progres lahan yang sudah bebas 1 kilometer (km) dan sudah dikerjakan 350 meter. Bahkan kemarin (6/9) terpantau di daerah Sabahbalau, proses pengerjaan Base A masih berlangsung. Para pekerja mempersiapkan median jalan yang akan dilakukan ke tahap selanjutnya. Yakni, LC (lean concrete).
Engineer Manager PT Waskita, selaku pengembang titik 77+100 sampai 80+000 ruas Sabah balau, Marsesa Edward, mengatakan, sedang memasuki pengerasan median jalan.
”Posisi sekarang di land clearing sudah selesai, trase sudah selesai. Kita mau menaikkan namanya Base A dan saat ini sedang on progress sekitar 300 meter dibangun. Bahkan, beberapa luasan siap mengerjakan LC,” kata dia.
Setelah secara keseluruhan Base A selesai, pekerjaan akan dilanjutkan ke LC di 300 meter x 8,7 meter x 2 sisi. ”Setelah itu akan naik di rigid pavement. Insyallah dalam waktu tiga bulan kedepan pengerjaan Base A kelar secara menyeluruh sehingga bisa dilanjutkan tahapan tersebut,” katanya.
Maka dari itu, target 2018 dipastikan untuk pekeerjaan di bagian PT Waskita sudah dapat selesai. ”Karena jalan tol dengan jalan provinsi berbeda. Kalau jalan tol kan harus selesai semuanya baru bisa dilewati. Kalau masih ada yang belum diaspal saja di beberapa titik, maka belum bisa digunakan,” tandasnya.
Manager Logistik PT Waskita, Sugiono, menambahkan, menangani 40,6 km pengerjaan untuk JTTS dari Sidomulyo sampai dengan Kotabaru, Lamsel.
”Sedangkan pembebasan lahan yang baru dilakukan adalah yang saat ini sedang dikerjakan, yakni 2,9 km. Nah, untuk pembebasan selanjutnya kami masih menunggu intruksi dari pemprov dan Pemerintah Pusat. Kalau sudah bebas kita akan gerak di lokasi lainya,” katanya sambil menyebutkan lahan yang menjadi tanggung jawab pihaknya juga secara keseluruhan saat ini tanah milik PTPN 7.
Sementara, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Provinsi Adeham mengatakan, hari ini akan kembali terbang ke Jakarta bertemu dengan beberapa menteri.
”Saya akan ke Jakarta besok (hari ini). Biasa, progress tentang perkembangan tol ini ditanyakan oleh Menteri BUMN, Pekerjaan Umum, dan Agraria,” katanya.
Ada beberapa hal yang akan ia sampaikan. Yakni terkait persoalan di titik 975.
”Saya ingin menyampaikan data-data yang belum lengkap dari BPN. Sedangkan data dari Dinas PU kabupaten/kota, permukiman kabupaten/kota, pertanian, sudah. Yakni dari ukur-mengukur sawah, data tanaman tumbuh, semua sudah ada. Nanti di sana disinkronkan lagi,” tandasnya. (goy/c1/dna)



















sumber ; http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/88059-memasuki-pengerjaan-base-a

Sabtu, 05 September 2015

Jokowi Tinjau Proyek Jalan Tol Trans Sumatera


Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Indralaya, di kabupaten Ogan Ilir, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Sumatera Selatan, Minggu (6/9/2015)
"Progresnya luar biasa, sudah 8,5 km yang selesai mengingat dulunya ini bekas rawa, pengerjaannya sangat rumit, bahkan harus melakukan penimbunan tanah setebal tiga meter," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip Antara.
Diperkirakan ruas jalan tol sepanjang 22 km tersebut akan selesai akhir 2017 atau awal 2018.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi progres pembangunan jalan tol tersebut yang dinilai sangat cepat mengingat "ground breaking" proyek jalan tol tersebut dilaksanakan pada 30 April 2015.
"Prosesnya sangat cepat sekali untuk konstruksi yang 'start'nya sebulan setelah ground breaking karena ada persiapan yang harus dilakukan," ujar Presiden Jokowi.
Saat meninjau pembangunan jalan tol tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selain meninjau pembangunan tol Trans Sumatera Presiden juga akan meninjau penanganan kebakaran hutan di Palembang.
Sesuai rencana, Presiden akan mengunjungi Dusun Sungai Geronggang, Kecamatan Pedamaran, dan Desa Sungai Batang air, kecamatan Pangkalan Legam, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti, Kepala KSP Teten Masduki, Kepala BNPB Syamsul Maarif, dan Sekretraris Jenderal Kementerian LH dan Kehutanan Bambang Hendroyono.
sumber : http://www.suara.com/news/2015/09/06/125500/jokowi-tinjau-proyek-jalan-tol-trans-sumatera

3 Proyek Tol Senilai Rp 21 Triliun Segera Dikerjakan

3 Proyek Tol Senilai Rp 21 Triliun Segera Dikerjakan
Hari ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani tiga Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan nilai Rp 21,6 triliun.

Tiga ruas tol tersebut adalah:

  1. Jalan Tol Bakauheni-Terbangi Besar 140,93 km jalan utama dan 14,50 km jalan akses
  2. Jalan Tol Palembang-Indralaya 21,93 km jalan utama dan 2,55 km jalan akses
  3. Jalan Tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 8,15 km.
"Ini satu bukti investasi terus berjalan. Di mana, pembangunan tol akan terus berjalan dan akan berkontribusi pada kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilalui jalan tol ini dan nasional secara keseluruhan," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ditemui usai penandatangan PPJT 3 ruas jalan tol, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Ia menjelaskan, penandatanganan kontrak ini sekaligus menandakan segera dimulainya pembangunan konstruksi proyek 3 jalan tol tersebut.

"Ya kalau sudah ditandatangan, argo sudah mulai jalan. Artinya, dari ketiga ruas ini akan diselesaikan paling lambatnya ada 2016, 2017, dan 2018," ujar Basuki.

Hadir dalam penandatanganan tersebut adalah Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, yang bertanggungjawab mengerjakan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Palembang-Indralaya.

Selain itu hadir pula Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar, Bagus Medi Suarso, yang mengelola jalan tol Soreang-Pasir Koja.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2015/09/04/154351/3010354/4/3-proyek-tol-senilai-rp-21-triliun-segera-dikerjakan?f990101mainnews

Jokowi Pantau Pembangunan Tol Trans Sumatera di Tengah Asap Tebal


 
Di sela-sela peninjauan penanganan kebakaran lahan hutan di Palembang, Sumatera Selatan, Presiden Joko Widodo juga memantau pembangunan tol. Groundbreaking jalan tol Trans Sumatera ini dilakukan Jokowi 4 bulan lalu.
Jokowi Pantau Pembangunan Tol Trans Sumatera di Tengah Asap Tebal
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin saat di lokasi yang terletak di Kabupaten Ogan Ilir. Mereka berjalan berkeliling lokasi pembangunan sambil berbincang.

"Jadi ini pembangunan tol termasuk cepat karena sejak groundbreaking tanggal 30 April 2015 itu sekarang sudah jadi seperti ini," tutur Jokowi usai meninjau, Minggu (6/9/2015).
 
Kabut asap tebal menyelimuti lokasi saat Jokowi berkunjung (Bagus/detikcom)


Dia kemudian menambahkan bahwa pembangunan tol baru dilakukan sebulan setelah groundbreaking. Ketika itu ada beberapa hal yang harus diselesaikan sebelum pembangunan dimulai.

"Ini sebetulnya rawa-rawa. Cuma sekarang sudah jadi seperti ini," imbuh Jokowi.

Jalan tol Trans Sumatera di Sumatera Selatan nantinya akan sepanjang 22 kilometer. Ujung dari tol ini sampai dengan wilayah Indralaya.
Jokowi Pantau Pembangunan Tol Trans Sumatera di Tengah Asap Tebal
Sementara itu asap akibat kebakaran lahan hutan di lokasi pembangunan tol tampak tebal. Pasir-pasir pun beterbangan karena tertiup angin.

"Setelah ini saya meninjau penanggulangan asap," pungkas Jokowi.

  • Jokowi Pantau Pembangunan Tol Trans Sumatera di Tengah Asap Tebal 
    Sumber : http://news.detik.com/berita/3011227/jokowi-pantau-pembangunan-tol-trans-sumatera-di-tengah-asap-tebal

Jumat, 04 September 2015

Garap 4 Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Minta Tambahan Suntikan Rp 4,45 T

Upaya percepatan pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah menimbulkan peningkatan kebutuhan biaya. Hal tersebut dialami PT Hutama Karya, yang ditugasi menggarap 4 proyek jalan tol Trans Sumatra, yaitu Bakauheni-Terbanggi Besar, Palembang Indralaya, Pekan Baru-Dumai, dan Medan Binjai.

"Dari empat ruas itu, pada saat mendapat penugasan pertama di zaman Pak SBY adalah Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Namun pada bulan Februari 2015 setelah Pak Jokowi kunjungan, Bakauheni-Terbanggi Besar dan Pekan Baru-Dumai juga jadi prioritas. Jadi 4 itu sekarang jadi prioritas," ujar Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Ia mengatakan, karena ada perubahan prioritas tersebut, pihaknya kemudian menghitung ulang seluruh kebutuhan investasi untuk menyelesaikan ruas-ruas Tol Trans Sumatera, yang menjadi tugasnya berdasarkan faktor inflasi dan ketidakpastian situasi ekonomi.

"Pak Presiden sendiri yang meminta untuk perubahan prioritas itu, sehingga kita menghitung ulang kebutuhan pendanaan dan komposisi pinjamannya. Karena dibangun lebih cepat, porsi ekuitas juga meningkat. Kebutuhan PMN (Penyertaan Modal Negara) Hutama Karya untuk lima tahun ke depan meningkat dari Rp 12,95 triliun menjadi Rp 17,4 triliun," jelasnya

Artinya ada kenaikan kebutuhan PMN Rp 4,45 triliun atau 34,36%. PMN tersebut, akan dipergunakan sebagai ekuitas atau modal perusahaan yang dijadikan dasar pengajuan pinjaman ke pihak perbankan dalam pembiayaan proyek jalan tol Trans Sumatera. "Porsi ekuitas Bakauheni-Terbanggi Besar menjadi 52% akibat perubahan prioritas pembangunan," jelas dia.

Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono menjelaskan, Hutama Karya mendapat penugasan membangun Tol Bakauheni-Terbangi Besar dan Palmebang-Indralaya. Penugasan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang percepatan pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

"Skema ini diberlakukan untuk ruas-ruas jalan tol yang layak secara ekonomi namun tidak layak secara finalsial, dan secara pendanaan pemerintah memiliki keterbatas," ujar Basuki, dalam kesempatan terpisah.

Basuki menjelaskan, untuk mengerjakan tol Bakauheni-Terbangi Besar, PT Hutama Karya harus menyediakan ekuitas Rp 8,727 triliun, agar bisa mencairkan pinjaman perbangkannya Rp 8,067 triliun.

"Dengan nilai kontruksi tol tersebut direncanakan rampung pada tahun 2018, sedangkan untuk proses pengadaan tanah selesai pada 2016. Tol tersebut terbagi menjadi tiga seksi yaitu Pelabuhan Bakauheni-Interchange (IC) Sidumulyo, IC Sidumolyo-IC Branti, dan IC Terbangi Besar," jelas Basuki.

Sementara itu, untuk pembangunan jalan tol Palembang-Indralaya, Hutama Karya harus menyediakan ekuitas Rp 2,31 triliun, dengan pinjaman perbankan Rp 990,336 miliar.
SUMBER : http://finance.detik.com/read/2015/09/04/172010/3010493/4/garap-4-tol-trans-sumatera-hutama-karya-minta-tambahan-suntikan-rp-445-t?f9911033