Pemerintah melalui Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) melakukan penguatan konektivitas
untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol trans Sumatra. Pembangunan
infrastruktur jalan yang menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini,
merupakan solusi untuk mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)
Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow sekaligus
seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan tema Memperkuat
Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di ballroom Novotel Palembang.
Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi perlu dilakukan untuk memberikan
stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya tentu membangun infrastruktur baik
melalui jalur laut maupun jalur darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah dirancang
oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera saat ini sudah
mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang
pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional non
tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki,
seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di
WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer, memanjang dari
Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka panjang yang perlu
dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018 mendatang akan menjadi tuan
rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur memadai. "Jalan tol yang
menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan Palembang - Tanjung Api-Api yang
dibangun sepanjang 400 kilometer, akan menjadi prioritas utama. Sebab, presiden
menargetkan rampung sebelum 2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat karena
masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini sudah selesai.
Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari. Ini artinya, dalam
minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan jalan
tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu teknologi terbaru
untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan dalam minggu ini sudah
bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas tanah yang
sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24 Agustus mendatang
sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama mengatakan,
konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa Sumatera? Karena
pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol
Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci begitu
juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan sepanjang 24
km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan dibangun
interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai Gebruari 2016.
"Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo meter sudah bisa
dilakukan ujicoba," tutupnya -
Sumber : http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
PT Jasa Marga Tbk (Persero)
menyatakan, kesiapannya untuk membidik sebagian ruas tol Trans Sumatera antara
Lampung hingga Palembang sepanjang 373,4 kilometer bersama PT Hutama Karya.
?Jasa Marga akan mengerjakan jalan tol yang ruasnya berada di tengah antara
Bakauheni hingga Palembang. Bakahueni -Terbanggi Besar digarap Hutama Karya.
Sedangkan Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dikerjakan Jasa
Marga," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Adityawarman, disela sela
acara desiminasi Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014, di Novotel
Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (30/7).
Dikatakanya, progres pengerjaanya sejauh ini untuk Bakahueni -Terbanggi Besar
dengan panjang sekitar 150 kilometer, sudah masuk tahap konstruksi pararel
dengan pembebasan lahan. Sementara tahap dua yang rencananya dari Terbanggi
Besar- Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 140 kilometer, masih menunggu
Perpres untuk calon investor dari pemerintah. "Kebutuhan invetasi untuk
pemangunan tahap dua ini diperkirakan sekitar Rp 10 triliun," kata dia,
seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan RadarPena.com di
WSM Media Group).
Dijelaskan Adityawarman, jaringan Tol Trans Sumatera sisi Lampung - Sumatera
Selatan yang sebelumnya dirancang hanya dibangun dari Bakauheni - Palembang
373,4 km akan diperpanjang hingga Tanjung Api-Api. Dengan perubahan ini, maka
akan ada tambahan sepanjang 60 kilometer, sehingga Pelabuhan Bakauheni akan
terhubung dengan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan total panjang 434 km.
"Untuk Palembang-Tanjung Api-api sudah ada peminat yang mengusulkan. Nanti
tol itu akan terhubung antara Bakauheni - Palembang - Bagansiapi-api,"
ungkapnya.
Pembangunan jalan tol Tran Sumatera tersebut, kata dia, terintegrasi dengan
seluruh konsep pengembangan kawasan MBBPT, meliputi pengembangan pelabuhan
Merak dan Bakauheni, delapan kawasan ekonomi potensial, empat kawasan industri,
dan dua kawasan ekonomi khusus yakni Tanjung Api-Api dan Tanjung Lesung.
Secara keseluruhan, ruas tol yang dibangun secara bersama dengan BUMN
Konstruksi tersebut layak secara ekonomi, tetapi tidak layak secara finansial.
Menurutnya, ditinjau dari sisi kelayakan finansial proyek itu kurang memadai
dengan perkiraan trafik pada ruas tol Bakahueni - Palembang ini, hanya sekitar
6.000 kendaraan per hari dan dari jumlah itu tidak semua akan menggunakan jalan
tol. Hal inilah yang menjadi kendala dalam perhitungan yang dilakukan investor.
"Walau begitu, ada potensi lain, seperti rencana pemerintah untuk menambah
kapal dan meningkatkan tonase kapal penyeberangan dalam proyek tol laut yang
diharapkan mampu mendongkrak lalu lintas," tukasnya.
Dia memperkirakan pada 2016, trafik untuk ruas tol Bakauheni - Lampung bisa
berada di atas 10 ribu per hari, jika tol laut bisa efektif berjalan sehingga
harapan trafik bisa menjadi 12 ribu per hari, akan tercapai. "Dengan
beberapa rencana ini, diperkirakan kelayakan investasi bisa masuk,"
sambung dia.
Terlebih, pemerintah sudah menyempurnakan urusan pembebasan tanah. Nantinya,
berdasarkan UU Pengadaan Lahan yang baru, pengadaan lahan dikerjakan oleh
pemerintah pusat dan daerah melalui anggaran APBN, baik dari sisi operasional
maupun biaya ganti rugi. "Dengan dikerjakan pemerintah, berarti ada
target, sehingga kalau anggaran sudah disiapkan harus dibelanjakan. Dengan
begitu bisa membantu percepatan penyediaan lahan khususnya jalan tol,"
ungkapnya.
Sementara itu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Moch Basuki Hadimuljono
mengatakan, untuk membangun Tol Trans Sumatera tersebut, pemerintah sudah
membentuk konsorsium yang dipimpin PT Hutama Karya dengan anggota PT Wijaya
Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk.
Basuki mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah cukup untuk mendukung
pembangunan tersebut mencakup Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah
diberikan pemerintah kepada masing-masing BUMN tersebut kecuali Jasa Marga.
"Sejauh ini dana untuk pembebasan lahan yang telah dikeluarjan dari APBN
sebesar Rp 20 miilar, dan ditargetkan dapat selesai pada 2018,"
pungkasnya. –
Sumber : http://radarpena.com/read/2015/07/31/21592/24/2/Tol-Sumatera-Tahap-II-Telan-Rp-10-T#sthash.KEduRzEb.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow
sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan
tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di
ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi
perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya
tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur
darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah
dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera
saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas
Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang
pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional
non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki,
seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan
RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer,
memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka
panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018
mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur
memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan
Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan
menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum
2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat
karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini
sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari.
Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan
jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu
teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan
dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas
tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24
Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama
mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa
Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol
Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci
begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan
sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan
dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai
Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo
meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at:
http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow
sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan
tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di
ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi
perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya
tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur
darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah
dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera
saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas
Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang
pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional
non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki,
seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan
RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer,
memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka
panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018
mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur
memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan
Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan
menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum
2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat
karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini
sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari.
Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan
jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu
teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan
dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas
tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24
Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama
mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa
Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol
Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci
begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan
sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan
dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai
Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo
meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at:
http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf
Pemerintah
melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA)
melakukan penguatan konektivitas untuk mempercepat proses pembangunan
jalan tol trans Sumatra. Pembangunan infrastruktur jalan yang
menghubungkan Aceh sampai ke Bandar Lampung ini, merupakan solusi untuk
mengatasi ekonomi biaya tinggi.
Demikian diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat menjadi pembicara dalam acara talkshow
sekaligus seminar nasional Laporan Perekonomian Indonesia 2014, dengan
tema Memperkuat Modal Dasar Konektivitas Sumatera, Kamis (30/7) di
ballroom Novotel Palembang. Dia memaparkan, konektivitas antara provinsi
perlu dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi. Aksesnya
tentu membangun infrastruktur baik melalui jalur laut maupun jalur
darat.
Akses melalui jalur laut bisa dilakukan melalui tol laut yang sudah
dirancang oleh presiden. Sementara untuk jalur darat, Kementrian PU Pera
saat ini sudah mulai bekerja dengan membangun akses Jalan Tol Lintas
Sumatera tahap pertama.
"Untuk melakukan penguatan konektivitas di Sumatera ada empat hal yang
pelu dilakukan. Pertama pembangunan jalan tol, perbaikan jalan nasional
non tol, rel kereta api, dan akses jalan menuju pelabuhan," kata Basuki,
seperti diberitakan Radar Palembang (harian satu grup dengan
RadarPena.com di WSM Media Group).
Jalan tol tran Sumatra yang melintang sepanjang 2.400 kilometer,
memanjang dari Aceh hingga Lampung, merupakan progam pembangunan jangka
panjang yang perlu dilakukan percepatan. Apalagi, Palembang tahun 2018
mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games, membutuhkan infrastruktur
memadai. "Jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang, dan
Palembang - Tanjung Api-Api yang dibangun sepanjang 400 kilometer, akan
menjadi prioritas utama. Sebab, presiden menargetkan rampung sebelum
2018 nanti," jelasnya.
Pembangunan jalan tol ruang Indralaya - Palembang yang sempat tersendat
karena masih ada lahan sekitar 7 km yang belum dibebaskan lahan, kini
sudah selesai. Pemprov sudah melakukan pembebasannya selama satu hari.
Ini artinya, dalam minggu-minggu ini pembangunan sudah bisa dimulai.
"Selain lahan, yang menjadi penghambat belum dimulainya pembangunan
jalan tol karena ada daerah rawa. Pemerintah sudah menemukan satu
teknologi terbaru untuk mengatasi hal ini, makanya kami bisa menargetkan
dalam minggu ini sudah bisa dikerjakan," katanya.
Pengerjaan akan dipriritaskan dari daerah Indralaya menyusuri ruas
tanah yang sudah keras, sehingga ketika presiden meninjau kembali 24
Agustus mendatang sudah ada progres pengerjaan.
Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin dalam kesempatan yang sama
mengatakan, konektivitas utama jalan tol ini adalah Sumatera. Mengapa
Sumatera? Karena pemerintah mengutamakan Sumatera baru daerah yang lain.
"Hari ini saya sangat senang, karena tadi menteri PU sudah menguci tol
Lampung - Palembang selesai sebelum Asian Games. Pengamat juga mengunci
begitu juga. Jadi saya senang kita akan punya tol Palembang-Indralayan
sepanjang 24 km," kata Alex.
Pata titik ujung, dipintu masuk km 24,5 tepat didepan Unsri akan
dibangun interchange sepanjang 5 kilo meter. Pembangunannya akan selesai
Gebruari 2016. "Artinya Fabruari tahun depan jalan tol sepanjang 5 kilo
meter sudah bisa dilakukan ujicoba," tutupnya. - See more at:
http://radarpena.com/read/2015/07/31/21590/24/2/Februari-Jalan-Tol-Palembang-Indralaya-Uji-Coba#sthash.ZZPbbVTW.dpuf